Selasa, 08 Desember 2009

Gung Ho.com

Tugas ketrampilan interpersonal
Analisa film “ Gung Ho”




Oleh :
Muhamad Nasrullah ( 5209100704 )
Periode 2009/2010
Jurusan Sistem Informasi
Fakultas Teknologi Informasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya

Gung Ho


  


Sinopsis
    Pada saat itu kira-kira tahun 80-an, di negeri paman sam dan negeri matahari terbit telah berhasil menciptakan suatu teknologi yang canggih,yaitu perusahaan pembuatan mobil sedan yang beraneka ragam dan bisa memproduksi mobil dalam jumlah yang sangat besar. Perusahaan ini bernama Assan Motor Company.
    Perusahaan ini telah lama mengalami kerugian yang tidak sedikit, sehingga sang negara investor , yaitu negeri matahari terbit Jepang.  Jepang terpaksa harus melakukan hal itu agar tidak mengalami kerugian yang semmakin besar. Lama sekali perusahaan ini di tutup, akhirnya masyarakat sekitar perusahaan yaitu masyarakat kota Hadleyville, Pensylvania yang merupakan bagian dari negara Amerika Serikat merasa, bahwa hal itu sangat merugikan mereka , karena perusahaan itu merupakan salah satu sumber perekonomian masyarakat sekitar. Banyak pengangguran, perekonomian kota melemah,dsb.
    Berdasarkan landasan itu, kemudian pemerintah Amerika mengambil kebijakan untuk menjalin kerjasama kembali dengan pemerintah Jepang, dengan membuka produksi kembali  Assan Motor Company, dalam hal ini Hunt Stevenus yang di tunjuk sebagai perwakilan dari kaum buruh untuk berangkat ke Jepang melakukan presentasi kepada para pimpinan Assan Motor Company. Dia berharap mereka mau untuk “menghidupkan” kembali pabrik tersebut, karena banyak penduduk kota yang tinggal di sekitar pabrik yang menggantungkan hidupnya dari pabrik motor tersebut, sekaligus menyelamatkan warga kota tersebut dari keterpurukan ekonomi.
Awalnya  Stevenson menganggap bahwa usaha yang dilakukannya ini tidak bakal berhasil, akan tetapi ternyata Tuhan masih berpihak pada Stevenson,  selang beberapa hari setelah dia kembali ke Amerika. Dia mendapatkan kabar gembira bahwa pihak Assan Motor Company bersedia untuk membuka kembali pabrik itu. Hal ini tentunya disambut gembira oleh seluruh warga Hadleyville.
     Pihak Assan Motor Company memberikan kepercayaanya kepada Hunt Stevenson sebagai mediator atau penghubung antara kepentingan para pekerja dengan pimpinan dan staf pabrik untuk melakukan pendekatan kepada warga Hadleyville,  agar mereka mau bekerja kembali di pabrik mobil  tersebut. Akhirnya setelah dilakukan rapat dengan para buruh, Hunt berhasil membujuk para buruh untuk bekerja dengan upah  8,5 dollar per jam melalui ceritanya tentang pertandingan basket  ball-nya yang sangat mengesankan.
    Berselang beberapa waktu bekerja, investor Jepang melakukan survei dan ternyata  kinerja para buruh kurang  memuaskan, mereka mengeluh kalau kierja buruh amerika sangat berbeda jauh dengan buruh di  Jepang, yang sangat loyal terhadap perusahaan, mereka berani mengorbankan waktunya untuk bekerja sepanjang hari , bahkan mereka rela untuk mempertaruhkan keluarganya, asalkan perusahaan mereka bisa maju dan sukses. Kinerja buruknya buruh Amerika  menyebabkan produksi  Assan Motor Company turun 3.5%. pada saat makan malam, Koziriho yang merupakan salah satu pimpinan investor Jepang menyatakan bahwa Stevenson dipecat dari pekerjaannya. Stevenson tidak menerima begitu saja keputusan tersebut. Stevenson  pun  berjanji akan dapat memperbaiki kinerja para buruh, sebab ia adalah satu-satunya orang yang memiliki kedekatan secara emosional dengan para buruh.
    Suatu ketika, saat Kozihiro bersama rekan-rekannya sedang berendam di sebuah sungai tiba-tiba mereka dikagetkan dengan kemunculan Stevenson.  Seorang rekan dari Kozihiro yang bernama Saito menyindir  kinerja buruh Amerika yang dinilai lamban dalam bekerja dan suka berfoya-foya. Dengan pernyataan tersebut Stevenson merasa dirinya ditantang dan menanyakan berapa mobil yang bisa diproduksi oleh orang Jepang selama sebulan ?. Saito dengan bangga serta lantang mengatakan bahwa setiap bulannya mereka dapat memproduksi motor sebanyak 15.000 mobil, tanpa berpikir panjang Stevenson menyanggupi tantangan tersebut dengan kesepakatan bahwa pihak  Assan Motor Company  akan menaikkan gaji buruh dari 8,5 dollar hingga menjadi 11,5 dollar per jam jikalau mereka bisa menyamai produksi buruh Jeapang.
    Keesokan harinya Stevenson mengadakan rapat dengan para buruh untuk membicarakan hal tersebut. Akan tetapi para buruh menganggap produksi mobil sebanyah 15.000 per bulan itu merupakan sesuatu hal  yang tidak mungkin. Para buruh hanya setuju jika 13.000 mobil per bulan  dan kenaikan gaji yang di janjikan, dengan sangat terpaksa Stevenson akhirnya menerima usulan buruh Amerika. Sebenarnya ini  merupakan trik dari Stevenson agar para buruh tetap bersemangat dalam bekerja.  Setelah mereka mencoba sekuat tenaga menaikkan jumlah produksi, mereka bekerja sepekan tanpa ada libur, waktu makan siang ditiadakan, dan lain sebagainya.  Akan tetapi mereka hanya bisa memproduksi 14.000 mobil saja,  lambat laun para buruh mengetahui  bahwa apa yang dikatakan oleh Stevenson itu tidak sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati oleh pihak Assan Motor Company . Para buruh yang kecewa mengancam akan mengadakan rapat serikat untuk menuntut kenaikan upah. Stevenson pun sangat kebingungan dan hampir saja gila, karena memikirkan masalah ini, bahkan dia putus dengan kekasihnya.
    Para buruh pun melaksanakan rapat serikat dan mereka melakukan rencana untuk mogok masal. Berita ini terdengar di telinga para pimpinan investor jepang. pihak jepang memanggil Stevenson  untuk memperoleh kejelasan. Stevenson pun tak berhasil membendung emosi para buruh Amerika yang melakukan mogok masal, akhirnya Assan Motor Company di tutup kembali dan investor Jepang pulang ke kampung halamannya. Berita ini tercium hidung masyarakat kota Hadleyville, Pensylvania. Mereka pun meminta kejelasan Stevenson akan masalah ini di suatu acara pesta yang menjadi tradisi masyarakat  kota Hadleyville, Pensylvania setiap tahunnya. Ternyata penjelasan Stevenson sangat mengecewakan penduduk, Stevenson pun dikucilkan oleh penduduk dan diusir dari kota. Tak pelak kepala Stevenson pusing dan hampir menjadi orang gila. Hal yang sama pun terjadi kepada Kozihiro, salah satu pimpinan investor Jepang, dia dipecat sang pimpinan Direktur dan ia kemudian melarikan diri dan bertemu dengan Stevenson di jalanan.
    Kedua mantan pimpinan ini berbincang – bincang, kemudian bersepakat untuk meneruskan sisa produksi yang belum di penuhi, yaitu 1000 mobil. Mereka berdua mencoba mencari simpati dari mantan buruh Amerika agar bisa diajak kerjasama kembali untuk memenuhi produksi 1000 mobil lagi. Ternyata hasilnya nihil, para buruh tidak malah memberikan simpatinya tetapi malah mencaci makinya. Awalnya mereka tidak mendukung, para buruh pun  memikirkan kembali keputusannya, akhirnya mereka sadar, bahwa kekompakan tim itu sangatlah penting dan mereka pun berbondong – bondong datang ke pabrik untuk membantu Stevenson dan kozihiro yang sedang bekerja keras berdua saja. Melihat hal tersebut Stevenson dan Kozihiro merasa sangat senang sekali, mereka pun bekerja dengan penuh semangat.
    Pada akhir hari pembuatan mobil, Mr. Sakamoto yang merupakan pimpinan Direktur  Assan Motor Company menghitung seluruh mobil yang telah dibuat dan menemui kenyataan bahwa mobil tersebut banyak mengalami cacat dan tidak layak untuk dijual. Di samping itu juga masih ada kekurangan sebanyak 6 mobil dari target semula, yaitu 15.000 mobil. Setelah melakukan berbagai pendekatan dengan Mr. Sakamoto, Stevenson berhasil meyakinkan Mr. Sakamoto, lagi-lagi dengan senjata andalan  cerita basket ball-nya. Melihat kekompakan para pekerja  dan kerja tim yang bagus dari para buruh gabungan Jepang dan Amerika,  Mr. Sakamoto menyetujui dan menganggap tidak ada cacat pada mobil-mobil tersebut. Artinya Mr. Sakamoto merasa puas dan menghargai kerja keras para karyawan serta menyetujui kenaikan gaji  untuk para buruh.

    Analisis cerita
1.    Analisis SWOT orang Amerika
Strength:
Peduli dan solidaritas tinggi, dilihat dari kepedulian para orang Amerika terhadap temannya yang terluka ketika bekerja. Sayang kepada keluarga, dibuktikan dengan ketika ada karyawan amerika yang ijin pulang untuk menemani anaknya operasi amandel, mereka memberikan izin. Pandai memberikan  pengaruh, dilihat dari adegan ketika Hunt bisa membuat orang jepang percaya padanya. Memiliki keinginan yang teguh, terbukti ketika mereka menyanggupi membuat 13.000 mobil dan bekerja sangat disiplin untuk memenuhi janjinya.
Weakness: Tidak Disiplin, buktinya mereka bangun terlalu siang, mengerjakan pekerjaan seenaknya sendiri, terlalu banyak bergurau dan sering membuang waktu, menggunakan waktu makan siangnya dengan bercanda, menggunakan waktu malam untuk bersenang-senang belaka. Meremehkan orang lain, terbukti mereka suka mengolok-olok budaya berendam di sungai orang jepang.
Opportunity :
Kepercayaan bos jepang terhadap hasil kerja mereka sehingga mereka bisa terus bekerja , Kenaikkan gaji dan Penempatan posisi kerja yang lebih baik.
Threats :
Kehilangan pekerjaan, Kelelahan , keretakan pertemanan,Kehilangan kepercayaan dari teman.

3. Analisis SWOT orang Jepang
Strength :
Disiplin ,Pekerja keras dan Bertanggung Jawab, terlihat dari percakapan Hunt dengan Kozihiro. Teliti, terlihatndari adegan mandor Jepang menemukan banyak cacat di mobil yang telah dibuat. Cerdik, ulet, loyalitas terhadap perusahaan sangatlah tinggi, terlihat dari cara mereka bermain baseball dan berseragam baseball lengkap.
Weakness :
Kurang peduli terhadap keluarga, dari adegan Kozihhiro tidak mau merakit sepeda untuk anaknya. rasa kemanusiaan yang Kurang, ketika ada pekerja Amerika terluka,keponakan bos jepang menyuruh karyawan lain tetap bekerja.
Opportunity :
Pengalaman kerja yang lebih baik, Kepercayaan Bos, Pengembangan perusahaan yang menjanjikan, kesempatan untuk menjadi lebih baik.
Threats :
Pemberhentian kerja ,Kegagalan untuk kedua kalinya, Ketidakpercayaan dari Bos,Keretakan hubungan keluarga.

4. Analisis SWOT cross culture team.
Strength :
Disiplin terlihat dari bersama-sama memulai olahraga pagi. Kerja Sama dan Saling melengkapi, serta kompak.
Weakness :
Komunikasi yang kurang baik  dan Perbedaan Budaya yang  mencolok.
Opportunity :
Menjadi team yang solid,saling melengkapi, dan saling menguntungkan.
Threats :
Ketidakpercayaan antar teman,Pemberhentian kerja, Kegagalan.
5.  Krisis yang dialami oleh tim adalah Perbedaan kultur yang mencolok sehingga membuat kerenggangan antar dua etnis dan menimbulkan konflik-konflik baru, cara mengatasinya adalah dengan sering –sering berkumpul bersama dan bekerja sama, serta menghilangkan persepsi ini yang lebih unggul dan ini yang kurang unggul.
6. Kelebihan dan Kelemahan Hunt dalam menyelesaikan konflik.
    Stevenson memberikan dorongan kepada buruh, membakar semangat mereka dengan mengadu domba. Dan yang paling unik, ia menarik simpati para buruh dengan melakukan hal yang tidak masuk akal, yaitu : membuat 1000 mobil dengan Kozihiro saja.
Kelebihan :
Lebih memberikan harapan dan Kepercayaan dari kedua belah pihak untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik, Mampu mengubah kebiasaan buruk dari pekerja amerika sehingga lebih produktif.
Kelemahan :
Ketidak jujuran yang mengakibatkan semakin bertambah besar masalahnya.
7. Andai menjadi Stevenson.....
Jikalau menjadi Stevenson, Saya akan mendiskusikan terlebih dahulu kesepakatan itu dengan menceritakan hal yang sebenarnya dan berusaha untuk mempengaruhi pekerja lainnya untuk menerimanya karena dengan kesepakatan ini maka kemungkinan untuk mensejahterakan kota itu akan semakin besar.
8. Mana yang lebih baik, Jepang atau Amerika ?
    Hal itu tergantung dari kita melihatnya dari sisi yang mana? Kalau kita melihat dari sisi kerja keras dan gaya hidup, serta loyalitas karyawan terhadap perusahaan, kalau menurut saya yang lebih baik adalah Jepang, tetapi kalau sudut pandang itu dilihat dari sisi kemanusiaan yang lebih baik adalah karyawan Amerika, karena mereka solidaritas antar teman sangatlah kuat, itu dikarenakan karyawan Amerika sangat sering berkumpul bersama, bersenang-senang, minum bir bersama, DUGEM ( Dunia Gelap).
    Itulah kehidupan, kita harus saling melengkapi. Disisi lain kita memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dengan perbedaan itu marilah kita tumbuhkan rasa saling membutuhkan dan rasa persatuan kesatuan.
9. Pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik
 1.  Untuk memperoleh hasil yang memuaskan  maka kita harus berusaha dengan keras sungguh-sungguh .
2. Menjadi pemimpin yang baik juga diperlukan Kecerdasan, Keterampilan Komunikasi, Kepedulian, dan Kejujuran.
3. Tidak selamanya kita harus puas menjadi diri sendiri,kita harus belajar dari orang yang lebih baik dari diri kita dan mau menerima perubahan yang baik.
4. Kerja sama tim yang solid sangatlah penting dan besar pengaruhnya terhadap keberhasilan suatu proyek, baik itu besar ataupun kecil sekalipun.
5. Janganlah mengunggulkan golongan tertentu saja, karena itu akan menimbulkan perpecahan dan perselisihan dalam tim, yang akan berdampak pada kehancuran tim. Tetapi junjunglah tinggi persatuan dan kesatuan.
6. Dengan berusaha keras dan solidaritas tim yang solid, akan berdampak pada penciptaan kekuatan besar yang tidak terkalahkan.

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar